Selasa, 19 April 2011

Tsunami Majene 1969 (Sulawesi Barat)


Tanggal 23 Februari 1969,
Jam 08:36:56,6 WITA
Epic: 3,118 LS – 118,8711 BT,
Depth: 13 Km.
Magnitudo: 6,9 SR 


        Gempa Majene terjadi pada 23 Februari 1969 dengan  kekuatan 6,9 SR pada kedalaman 13 Km. Gempa tersebut menyebabkan 64 orang meninggal, 97 orang luka-luka dan 1.287 tempat tinggal serta masjid mengalami kerusakan berat dan ringan. Dermaga pelabuhan  pecah sepanjang 50 m, timbul tsunami dengan ketinggian gelombang empat meter di Palatoang dan 1,5 m di Parasanga dan Palili.
        Penyebabnya adalah Keaktifan Patahan Saddang yang dipengaruhi adanya aktivitas tektonik lain di wilayah Sulsel, di antaranya pemekaran dasar laut di sekitar selat Makassar yang bergerak ke arah Barat dan Timur.
        Pergerakan yang ke Timur otomatis akan menekan daerah di sekitar sesar atau patahan Saddang. Bukan hanya itu, keaktifan patahan Saddang ini juga diakibatkan adanya penyusupan skala lokal di sekitar danau Tempe dan Sidenreng (sebelah timur Patahan Saddang) yang menyusup ke arah tengara sampai timur serta adanya pemekaran dasar laut di teluk Bone, bergerak ke arah timur dan barat.

Geologi Regional Sulawesi

      Secara geology, Pulau Sulawesi dan sekitarnya adalah region yang kompleks. Komplesitas ini dikarenakan pertemuan antara tiga lempeng litosfer: lempeng Australia (ke utara), Lempeng Pasifik (ke barat) dan lempeng Eurasia (ke tenggara).
     Selat Makasar, memisahkan paparan Sunda (bagian lempeng Eurasia) dari lengan selatan dan tengah Sulawesi, dibentuk oleh sea floor spreading pada awal Miocen (Hamilton, 1979, 1989; Katili, 1978, 1989). Utara dari pulau ini adalah palung Sulawesi utara yan dibentuk oleh kerak oceanic dari Laut Sulawesi. Kearah tenggara terjadi konvergensi antara lengan tenggara dengan bagian utara laut Banda sepanjang Tolo Thrust (Silver et.al., 1983). Kedua struktur utama ini (Tolo thrust dan palung Sulut) adalah berkaitan dengan Palu-Koro-Matano Fault system
Berdasarkan keadaan litotektonik Pulau Sulawesi dibagi 4 yaitu:
Mandala barat (West & North Sulawesi Volcano-lutonic Arc) sebagai jalur magmatik (Cenozoic Volcanics and Plutonic Rocks) yang merupakan bagian ujung timur Paparan Sunda;
Mandala tengah (Central Sulawesi Metamorphic Belt) berupa batuan malihan yang ditumpangi batuan bancuh sebagai bagian dari blok Australia;
Mandala timur (East Sulawesi Ophiolite Belt) berupa ofiolit yang merupakan segmen dari kerak samudera berimbrikasi dan batuan sedimen berumur  Trias-Miosen
Banggai–Sula and Tukang Besi Continental fragments
kepulauan paling timur Banggai-Sula dan Buton merupakan pecahan benua yang berpindah ke arah barat karena strike-slip faults dari New Guinea.

 
SEJARAH GEOLOGI SULAWESI

Zaman Paleozoikum
Pada periode Perm (280 Ma.) semua daratan menjadi satu benua yaitu benua Pangea.

Zaman  Mesozoikum
Pada periode Trias (250 Ma), pecahnya Pangea menjadi dua yaitu Laurasia dan Gondwana. Laurasia meliputi Amerika Utara, Eropa dan sebagian besar Asia sekarang. Sampai beberapa tahun belakangan ini pandangan yang umum diterima dalam sejarah geologi adalah bahwa Indonesia dan wilayah sekitar bagian barat (Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, Kalimantan dan bagian barat Sulawesi) merupakan bagian benua Laurasia, yang belum lama berselang masih terpisahkan dari bagian timur ( bagian Timur Sulawesi, Timor, Seram, Buru, dan seterusnya) yang merupakan bagian benua Gondwana.
Pada Periode Jura (215 Ma.), Bagian barat Sulawesi bersama sama dengan Sumatera, Kalimantan, dan daratan yang kemudian akan menjadi kepulauan lengkung Banda dianggap terpisahkan dari antartika dalam pertengahan zaman Jura, atau dengan kata lain, Bagian barat Indonesia bersama dengan Tibet, Birma Thailand, Malaysia dan Sulawesi Barat, terpisah dari benua Laurasia.

Zaman Konozoikum
Pada kurun Eosen (60 Ma) Australia terpisah dari Antartika, vulkanisme mulai timbul di bagian barat Sulawesi.
Pada kurun Oligosen (40 Ma), Posisi Indonesia bagian barat dan Sulawesi bagian barat, posisinya seperti posisi sekarang.
Pada kurun Miosen (25 Ma), Australia, Irian dan bagian timur Sulawesi barangkali terpisahkan dari Irian sebelum bertabrakan dengan Sulawesi bagian barat, pada zaman pertengahan miosen dimana mulai munculnya daratan. Dimana Australia, Sulawesi Timur dan Irian terus bergarak ke utara kira kira 10 cm pertahun.
Peristiwa yang paling dramatik dalam sejarah geologi Indonesia terjadi dalam kurun Miosen, ketika lempeng Australia bergerak ke Utara mengakibatkan melengkungnya bagian timur, lengkung Banda ke Barat. Gerakan ke arah barat ini digabung dengan desakan ke darat sepanjang sistem patahan Sorong dari bagian barat Irian dengan arah timur barat, mengubah kedua masa daratan yang akan menghasilkan bentuk khas Sulawesi yang sekarang. Diperkirakan tabrakan ini terjadi pada 19-13 Ma yang lalu. Kepulauan Banggai Sula bertabrakan dengan Sulawesi timur dan seakan akan menjadi ujung tombak yang masuk ke Sulawesi barat, yang menyebabkan semenanjung barat daya berputar berlawanan dengan arah jarum jam sebesar kira kira 35 derajat, dan bersama itu membuka teluk Bone. Semenanjung Utara memutar ujung utaranya menurut arah jarum jam hampir sebesar 90 derajat ,yang menyebabkan terjadinya subduksi (penempatan secara paksa suatu bagian kerak bumi di bawah bagian lain pada pertemuan dua lempeng tektonik), sepanjang Alur Sulawesi Utara dan Teluk Gorontalo. Dan Obduksi (penempatan secara paksa suatu bagian kerak bumi diatas bagian lain pada pertemuan dua lempeng tektonik),batuan ultra basis di Sulawesi timur dan tenggara diatas reruntuhan pengikisan atau endapan batuan yang lebih muda yang bercampur aduk.
Diperkirakan juga bahwa, Sulawesi barat bertabrakan dengan Kalimantan timur pada akhir Pliosen (3 Ma. yang lalu) yang sementara itu menutup selat Makasar dan baru membuka kembali dalam periode Kwarter, meskipun tidak ada data pasti yang menunjang pendapat ini. Endapan tebal dari sebelum Miosen di selat Makasar memberikan petunjuk bahhwa Kalimantan dan Sulawesi pernah terpisahkan sekurang-kurangnya 25 Ma. dalam periode permukaan laut rendah, mungkin sekali pada masa itu terdapat pulau-pulau khususnya di daerah sebelah barat Majene dan sekitar gisik Doangdoang. Di daerah Doangdoang, penurunan permukaan air laut sampai 100 m. akan menyebabkan munculnya daratan yang bersinambungan antara Kalimamantan tenggara dan Sulawesi barat daya. Biarpun demikian, suatu pengamatan yang menarik ialah bahwa garis kontur 1000 m di bawah laut di sebelah timur Kalimantan persis sama dengan garis yang sama di Sulawesi barat, sehingga mungkin selat Makasar dulu hanya jauh lebih sempit.
Sulawesi meliputi tiga propinsi geologi yang berbeda-beda, digabung menjadi satu oleh gerakan kerak bumi. Propinsi-propinsi tersebut adalah Sulawesi barat dan timur yang dipisahkan oleh patahan utara barat laut antara Palu dan Teluk Bone (patahan Palu Koro), serta Propinsi Banggai Sula yang mencakup daerah Tokala di belakang Luwuk dan Semenanjung Barat laut, Kepulauan Banggai, pulau Buton dan Kep. Sula (yang kenyataannya merupakan bagian Propinsi Maluk

Kegempaan Sulawesi
Sistem Sesar mendatar Sorong ini menerus ke arah timur sampai menumbuk lengan timur Pulau Sulawesi. Pergerakan Sesar ini mengakinatkan terbentuknya zona kompresi tektonik yang kompleks di wilayah Banggai ini dan juga terbentuknya system sesar mendatar Palukoro yang membelah bagian tengah Sulawesi, mulai dari Banggai ke bagian tengah, kemudian mlewati Kota Palu, dan terus ke arah utara . Di zona kompresi Bangai terjadi gempa tahun 2000 (Mw7.6) yang memkan banyak korban dan kerugian. Di sepanjang Sesar Palukoro tercatat sebanyak 4x gempa dengan kekuatan >M7 dalam kurun waktu dua ratus tahun terakhir, termasuk gempa Palu tahun 1938 (M7.9) dan gempa di bagian barat lengan Sulawesi utara pada tahun 1996 (M7.9). Selain di daratan Sulawesi juga mempunyai sumbr gempabumi di bawah laut, yakni dari zona subduksi Sulawesi utara. Di zona subduksi ini tercatat kejadian gempa berpotensi tsunami pada tahun 1904 (Mw8.4). Sulwesi Selatan juga tidak luput dari bencana gempa dan tsunami. Di wilayah ini sumber gempa berada di daerah pantai barat dan juga di selatan Makasar. Gempa tahun 1969 (M6.9) dan tahun 1984(M6.6) menyebabkan ratusan korban jiwa di Kabupaten Majene dan Mamuju. Kemudian tahun 1820, gempa disertai tsunami memporakporandakan wilayah Kota Ujung Pandang.

Jumat, 15 April 2011

Kata Bijak Motivasi


Kadang kala, jalan yang sedang kita lalui, tidak sepenting arah yang kita tuju.
Sometimes the path you’re on is not as important as the direction you’re heading.
~ Kevin Smith

Action dan Mimpi

Untuk mencapai kesuksesan, kita jangan hanya bertindak, tapi juga perlu bermimpi, jangan hanya berencana, tapi juga perlu untuk percaya.
To accomplish great things, we must not only act, but also dream; not only plan, but also believe.
~ Anatole France


Mengejar Mimpi

Semua impian kita dapat menjadi nyata, jika kita memiliki keberanian untuk mengejarnya.
All our dreams can come true, if we have the courage to pursue them.
~ Walt Disney


Bakat Kita

Bakat yang kita miliki adalah hadiah dari Tuhan untuk kita… Apa yang dapat kita hasilkan dari bakat tersebut adalah hadiah dari kita untuk Tuhan.
Our talents are the gift that God gives to us… What we make of our talents is our gift back to God.
~ Leo Buscaglia


Masalah Kita Manusia

Masalah-masalah kita adalah buatan manusia, maka dari itu, dapat diatasi oleh manusia. Tidak ada masalah dalam takdir manusia yang tidak terjangkau oleh manusia.
Our problems are man-made, therefore they may be solved by man. No problem of human destiny is beyond human beings.
~ John F. Kennedy


Sikap Kehidupan

Kelakukan kita terhadap kehidupan, menentukan sikap kehidupan terhadap kita.
Our attitude toward life determines life’s attitude towards us.
~ Earl Nightingale


Dua Pencuri Saat Ini

Penyesalan akan hari kemaren, dan ketakutan akan hari esok adalah dua pencuri yang mengambil kebahagiaan saat ini.
Regrets over yesterday and the fear of tomorrow are twin thieves that rob us of the moment.

Kata Bijak Kesenangan – Mario Teguh

Tinggalkanlah kesenangan yang menghalangi pencapaian kecemerlangan hidup yang diidamkan. Dan berhati-hatilah, karena beberapa kesenangan adalah cara gembira menuju kegagalan..
~ Mario Teguh

Glosarium Ilmu Pengetahuan Alam

Adaptasi : kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.
Alat Muschenbroek : alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian panjang berbagai jenis zat padat.
Anomali Air : peristiwa menyusutnya air pada suhu dari 0oC sampai 4oC.
Asam : senyawa yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion H+ (ion  hidrogen).
Atmosfer : lapisan gas atau campuran gas yang menyelimuti dan terikat pada bumi  oleh gaya gravitasi bumi.
Atom : bagian terkecil yang tidak dapat dibagi lagi.
Basa : senyawa yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion OH- (ion hidroksida).
Berat Jenis Benda : hasil kali antara massa jenis dengan percepatan gravitasi.
Berat (gaya berat) : hasil kali antara massa dengan percepatan gravitasi bumi.
Bergerak : benda mengalami perubahan kedudukan terhadap titik tertentu sebagai acuan.
Bergerak : perpindahan posisi seluruh atau sebagian tubuh makhluk hidup karena  adanya rangsangan.
Besaran Fisika : sesuatu yang dapat kita ukur dan dapat kita nyatakan dengan angka  dan satuan.
Besaran Pokok : besaran yang sudah ditetapkan terlebih dahulu.
Besaran Turunan : besaran yang dijabarkan dari besaran-besaran pokok.
Binomial Nomenklatur : tata cara pemberian nama.
Biologi  : ilmu mengenai kehidupan.
Campuran Heterogen : gabungan beberapa unsur secara fĂ­sika yang unsur-unsur penyusunnya  bercampur secara tidak merata.
CampuranHomogen  : gabungan beberapa unsur secara fĂ­sika yang unsur-unsur penyusunnya  bercampur secara merata.
Campuran : gabungan dari beberapa unsur tanpa reaksi kimia atau secara fĂ­sika.
Data Kualitatif : data yang diperoleh melalui pengamatan dengan panca indra.
Data Kuantitatif : data yang diperoleh dengan menggunakan alat ukur akan menghasilkan nilai.
Dekomposer atau Pengurai : organisme yang menguraikan zat organik pada makhluk hidup yang sudah mati menjadi zat yang lebih sederhana.
Destilasi : cara pemisahan zat cair dari zat cair/padat lainnya berdasarkan perbedaan  titik didihnya.
Elektrolit : zat yang dapat menghantarkan arus listrik.
Eukariotik : sel yang memiliki membran pelindung material inti.
Evolusi : perubahan susunan alat tubuh makhluk hidup yang terjadi secara  perlahan-lahan dan dalam waktu yang relatif lama.
Filtrasi : cara pemisahan zat padat dari zat cair dalam suatu campuran berdasarkan perbedaan wujudnya.
Garam : persenyawaan yang terbentuk dari ion positif logam dari suatu basa dan ion negatif dari suatu asam.
Gaya Adhesi : gaya tarik-menarik antara partikel-partikel zat yang tidak sejenis.
Gaya Kohesi : gaya tarik-menarik antara partikel-partikel zat yang sejenis.
Gerak Lurus Beraturan``: benda yang bergerak dengan kecepatan tetap dan lintasannya lurus.
Gerak Lurus Berubah Beraturan : gerak benda pada lintasan lurus dengan kecepatan berubah secara teratur tiap detik.
Habitat : lingkungan yang digunakan sebagai tempat hidup suatu makhluk  hidup.
Herbivora  : organisme yang mendapatkan makanan dari tumbuhan saja.
Hewan : organisme yang memiliki ciri-ciri umum, tidak dapat membuat makanan  sendiri, untuk keperluan makan, hewan tergantung pada organisme lain baik dari hewan maupun tumbuhan.
Hipotesa : rumusan dari jawaban/pendapat/kesimpulan sementara tentang suatu  masalah yang disusun berdasarkan data dan informasi yang terbatas  dan teori-teori yang relevan dengan menggunakan penalaran.
Indikator : zat yang digunakan untuk menunjukkan keberadaan bahan kimia atau  ion berdasar warnanya.
Individu : makhluk hidup tunggal.
Jangka Sorong : alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur 1 cm sampai 10 cm  dengan ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm.
Jarak : panjang seluruh lintasan yang ditempuh.
Jaringan Floem : jaringan tumbuhan yang berfungsi mengangkut zat makanan dari daun
ke seluruh bagian tumbuhan.
Jaringan Meristem (Tumbuh) : jaringan hidup pada tumbuhan yang berfungsi melakukan pembelahan sel tubuh sehingga menyebabkan pertumbuhan primer dan sekunder.
Jaringan Xylem : jaringan tumbuhan yang berfungsi mengangkut air dan mineral-mineral
 dari akar ke daun.
Jaringan : kumpulan dari beberapa sel yang sejenis dan memiliki fungsi yang  sama.
Jaring-Jaring  Makanan: rantai makanan yang saling berhubungan.
Kalor Lebur : banyaknya kalor yang diperlukan untuk mengubah satu satuan massa zat padat menjadi cair pada titik leburnya.
Kalor : bentuk energi yang dapat berpindah dari suhu tinggi ke rendah.
Kalorimeter : alat untuk mengetahui kalor jenis suatu zat.
Kapilaritas : gejala naik atau turunnya cairan di dalam pipa kapilar atau pipa  kecil. 
Karbondioksida : senyawa karbon dengan oksigen yang berupa gas tanpa warna, lebih  berat dari udara, tidak terbakar, dan larut di dalam air.
Karnivora  : organisme yang hanya makan hewan.
Kecepatan Rata-Rata : perpindahan yang ditempuh terhadap waktu.
Keping Bimetal : dua buah keping logam yang memiliki koefisien muai panjang berbeda.
Kingdom/Dunia Monera : makhluk hidup bersel satu.
Komensalisme : interaksi yang menstimulir (menguntungkan) satu organisme tetapi tidak berpengaruh pada yang lain.
Komponen Abiotik : berbagai benda seperti air, tanah, udara, cahaya matahari, suhu,
kelembaban, maupun bebatuan yang merupakan benda tak hidup.
Komponen Biotik : berbagai jenis tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme yang merupakan
 makhluk hidup.
Komunitas : kumpulan dari populasi-polulasi yang berbeda dan hidup bersama di  suatu tempat atau daerah tertentu.
Konduksi  : perpindahan kalor di mana molekul-molekul yang menghantarkan kalor tidak ikut berpindah.
Konsumen : organisme heterotrof, organisme yang tergantung organisme lain untuk
mendapatkan makanan.
Konveksi : perpindahan kalor yang diikuti oleh perpindahan partikel-partikel zatnya.
Kristalisasi : cara pemisahan zat padat dari zat cair dalam larutannya, karena perbedaan
 sifat fisiknya.
Kromatografi : cara pemisahan beberapa zat padat dari campuran berdasarkan perbedaan
sifat kelarutannya.
Lapisan Ozon : lapisan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari.
Lensa Objektif : lensa yang dekat dengan benda/objek pengamatan.
Lensa Okuler : lubang pengintai lensa yang dekat dengan mata.
Massa Jenis  : massa tiap satuan volume, sering disebut dengan kerapatan benda, merupakan ciri khas setiap jenis benda.
Melebur : peristiwa perubahan wujud zat padat menjadi zat cair.
Membran Sel : bagian yang membungkus sel sebelah luar, yang berfungsi mengatur keluar masuknya zat dari dan ke dalam sel dan melindungi seluruh isi sel (protoplasma).
Mendidih : peristiwa penguapan zat cair yang terjadi di seluruh bagian zat cair tersebut.
Mengembun : perubahan bentuk gas menjadi zat cair.
Menguap : perubahan wujud dari cair ke gas.
Metode Ilmiah : suatu metode yang tersusun secara sistematis untuk memecahkan suatu masalah yang timbul dalam ilmu pengetahuan.
Mikrometer Sekrup : alat untuk mengukur benda yang berukuran kurang dari dua centimeter.
Mikroskop : sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan  mata telanjang.
Mistar  : alat ukur panjang yang mempunyai batas ukuran beberapa centimeter sampai 1 meter.
Mitokondria : melakukan respirasi sel dan melepaskan energi yang diperlukan oleh sel-sel untuk menjalankan fungsinya.
Molekul : bagian terkecil benda yang masih memiliki sifat zat semula.
Mutualisme : bentuk interaksi di mana kedua pasangan yang berinteraksi saling  menguntungkan.
Omnivora : organisme yang mendapatkan makanan dari tumbuhan maupun hewan.
Organ  : kumpulan beberapa jaringan yang mampu melaksanakan fungsi tertentu.
Organisme Autotrof   : organisme yang dapat membuat makanan sendiri.
Pemuaian : bertambahnya ukuran benda akibat kenaikan suhu zat tersebut.
Pengukuran : membandingkan suatu besaran dengan suatu satuan.
Percepatan : perubahan kecepatan tiap satuan waktu.
Pereaksi atau Reaktan : zat-zat sebelum bereaksi.
Perkembangan : proses menuju kedewasaan.
Perpindahan : selisih kedudukan akhir dan kedudukan awal.
Pertumbuhan : proses pertambahan jumlah dan berat kering sel makhluk.
Perubahan Fisik : perubahan yang tidak menghasikan zat baru.
Perubahan Fisika : perubahan wujud yang tidak menghasilkan zat yang jenisnya baru.
Perubahan Kimia : perubahan pada zat yang menghasilkan zat yang jenisnya baru.
Prokariotik : sel yang tidak memiliki membran inti contohnya sel bakteri dan alga biru.
Radiasi : perpindahan kalor tanpa melalui zat perantara/medium.
Reaksi Eksoterm : reaksi kimia yang melepaskan kalor atau energi.
Retikulum Endoplasma : menghubungkan inti sel dengan sitoplasma, berfungsi melakukan
sekresi protein dan lemak.
Ribosom : partikel berbentuk bulat, berfungsi sebagai tempat pembentukan protein.
Sel : satuan (unit) kehidupan terkecil dari makhluk hidup.
Senyawa : gabungan dari beberapa unsur dengan perbandingan tertentu melalui reaksi kimia.
Sifat Fisik : sifat yang dapat diamati tanpa harus mengubah susunan materi.
Sifat Kimia : sifat yang dapat diamati akibat terjadi perubahan materi menjadi materi  lainnya.
Sikap Ilmiah : sikap yang terpuji yang dijunjung tinggi oleh masyarakat ilmiah
Sitoplasma : cairan yang mengisi ruang antara membran sel dan inti sel
Sublimasi  : cara pemisahan zat padat dalam campurannya berdasarkan perbedaan  sifat menyublim.
Suhu   : suatu besaran untuk menyatakan ukuran derajad panas atau dinginnya  suatu benda.
Taksonomi : ilmu yang mempelajari pengelompokan makhluk hidup.
Temometer : alat untuk untuk mengukur besarnya suhu suatu benda.
Ticker Timer : alat untuk mengukur kecepatan benda yang bergerak lurus beraturan dan berubah beraturan.
Titik Didih : suhu dimana zat cair mendidih.
Unsur : zat yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana lagi.
Vakuola : rongga sel yang berisi cairan.
Variabel Bebas/Variabel Manipulatif  : variabel yang dapat diubah-ubah dan mempengaruhi/menyebabkan terjadinya suatu proses/gejala/peristiwa.
Variabel Kontrol : variabel di luar variabel yang diteliti tetapi perlu dikendalikan/dikontrol.
Variabel Terikat/ Variabel Respon : variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain.
Zat Cair : zat yang memiliki bentuk yang tidak tetap selalu menyesuaikan tempatnya.
Zat Hasil atau Produk : zat baru yang terbentuk setelah reaksi.
Zat Padat : zat yang bentuknya tetap dan letak molekulnya berdekatan dan teratur.
Zat : sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruangan.